TEMPO.CO, Jakarta - Jembatan Suramadu yang menghubungkan antara Jawa dan Pulau Madura resmi digratiskan oleh pemerintah pada Sabtu 27/10, lalu. Peresmian penggratisan itu langsung dilakukan Presiden Joko Widodo.
Pengubahan status Jembatan Suramadu it mempunyai banyak tujuan, salah satunya meningkatka ekonomi, kesejahteraan serta keadilan masyarakat Madura. Hal itu seperti dikatakan Jokowi saat membuka peresmian penggratisan.
Sebelumnya jalur yang gratis pada jembatan sepanjang 5.438 kilometer yang diresmkan pada 2009 itu adalah untuk sepeda motor. Kini jalur mobil juga tak berbayar. Sejak diresmikan 10 tahun lalu, perekonomian kawasan di sisi Madura memang belum tampak ada perubahan signifikan.
Bahkan, hingga kini dari empat kabupaten yang ada di wilayah Madura, dua di antaranya tergolong daerah tertinggal, yaitu Kabupaten Bangkalan yang berada di sisi jembatan, serta Sampang.Jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya dan Pulau Madura. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, masih ada pro dan kontra terhadap usulan wilayah Madura yang ingin memekarkan diri menjadi provinsi. Dok. TEMPO/Fully Syafi
Hal itu berbanding terbalik dengan sisi Surabaya yang tampak pembangunannya, sudah terlihat dengan banyaknya rumah toko (ruko) dan beberapa kios kecil atau warung kopi untuk melepas lelah warga sekitar. Sebaliknya di sisi Madura selepas pintu keluar jembatan, pemandangan bentangan alam kosong masih tampak. Bahkan beberapa kilometer masih terlihat lahan sawah yang luas dan sebagian gersang.
Hanya tampak beberapa kios warga penjual oleh-oleh khas Madura, it pun tidak tertata rapi. Dan satu lagi yang jadi burun pelancong adalah makanan khas bebek Sinjai Madura. Selebihnya tak terlihat ada kemajuan berarti.